Mengajar Komunitas Peduli Anak Marjinal
Hai-hai semua..... :D
Terima kasih yeah telah mengunjungi blog ini :)
Dalam postingan ini saya membuat laporan mengenai kegiatan saya beserta teman-teman saya dalam melaksanakan kegiatan sosial dari tugas mata kuliah kami, CB Interpersonal.
Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai kegiatan yang saya lakukan, saya akan memposting proposal kegiatan kami sebagai berikut:
-----------------------------------------------------------------------------------------------
I. Latar Belakang
Kegiatan mengajar komunitas peduli anak marjinal ini merupakan proyek dari mata kuliah Character Building dan organisasi Teach For Indonesia BINUS University. Dalam mata kuliah ini kami diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan sekitar kami. Kami langsung terjun membantu saudara-saudara kami yang membutuhkan melalui kegiatan yang kami selenggarakan. Dalam kegiatan kali ini kami lebih memfokuskan untuk mendidik anak-anak yang tidak berkesempatan mengenyam bangku pendidikan. Mereka tidak bisa mengenyam pendidikan sebagaimana dengan anak-anak yang lain karena faktor-faktor tertentu. Kurangnya sarana pendidikan gratis untuk anak-anak kurang mampu menjadi faktor utama kami untuk melakukan kegiatan ini. Kami berharap anak-anak dapat berkembang menjadi orang yang berguna di masyarakat.
II. Tujuan
• Mengembangkan rasa peduli terhadap sesama.
• Membantu mencerdaskan generasi muda.
• Memberi kesempatan untuk anak-anak yang kurang mampu untuk dapat belajar selayaknya di sekolah.
III. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari : Setiap hari Minggu mulai tanggal 29 Maret 2015 – 26 April 2015
Tempat : Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur (Sebelah Kampus Magister UNJ)
IV. Susunan Anggota
Ketua :
Elmo Tan Miharja 1701296454
Anggota :
Christoper Ganesh Setiaji 1701319180
Dicky Rawendy 1701331753
Edbert Pangestu Halim 1701316443
Felicia Shantio 1701316355
Venson Wijaya 1701316405
William Kevin Jong 1701309072
V. Rencana Kegiatan
Kami akan mengajar setiap hari Minggu sebanyak 4 kali. Kami berencana mengajar pada tanggal 29 Maret, 12, 19, dan 26 April 2015. Pada pertemuan pertama kami akan melakukan perkenalan dan kegiatan yang bersifat rekreasi dan kreatif seperti menggambar (kelas 1-6 SD).
Pada pertemuan kedua kami akan mengajari membaca dan menulis bagi kelas 1-3 SD yang masih belum bisa membaca dan menulis dengan baik. Kami juga akan mengajari hitung-hitungan (kelas 1-6 SD) dan disesuaikan dengan kelasnya.
Pada pertemuan ketiga diharapkan anak-anak sudah menguasai bahan yang diajarkan di pertemuan kedua sehingga dapat diajarkan materi selanjutnya dengan tingkatan lebih tinggi.
Pada pertemuan keempat akan diadakan tes hitung-hitungan dan tes menulis (bagi anak-anak yang baru belajar menulis). Diharapkan anak-anak dapat menulis dengan lancar serta dapat berhitung dengan benar. Di akhir sesi juga akan ada pembagian hadiah kecil untuk anak-anak dan foto-foto bersama.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut kumpulan-kumpulan laporan kegiatan saya :
-----------------------------------------------------------------------------------------------
KOPAJA#1 29 Maret 2015
Dalam kegiatan ini, saya beserta teman-teman sekelompok mendatangi sebuah komunitas yang bernama KOPAJA. KOPAJA itu bukanlah angkutan umum yang biasa kita kenal selama ini, melainkan adalah sebuah kepanjangan dari komunitas peduli anak marjiinal :p . Komunitas tersebut berada di dekat Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur. Disana anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan sekolah yang layak diajarkan oleh pengajar di komunitas KOPAJA. Materi yang diajarkan adalah perhitungan dasar, membaca, menulis dan kerajinan tangan. Pada hari pertama kami memulai dengan pengenalan diri kami masing-masing dengan mereka. Anak-anak dengan senang dan semangat menyambut kami untuk bergabung disana. Kegiatan belajar mengajar ini benar-benar merupakan pengalaman pertama saya. Ternyata mengajar itu bukan hal yang mudah. Hal yang harus saya hadapi dalam mengajarkan anak-anak adalah cara agar mereka bisa lebih mudah mengerti untuk berhitung. Selama mengajar, saya melihat kemampuan setiap anak-anak berbeda-beda. Ada yang pandai berhitung dan ada juga yang pandai menulis. Selain dari cara mengajar, saya juga harus menghadapi perilaku anak-anak yang nakal, malas, dan berisik. Hal ini bisa saya maklumi karena begitulah perilaku anak-anak pada dasarnya yang juga pernah saya lakukan di usia seperti mereka. Demikian pengalaman saya di hari pertama kami melaksanakan kegiatan ini.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar